Makin berisi makin merunduk, ungkapan lama yang diajarkan guru-guru saya waktu SD dulu. Semakin tinggi ilmu dan kedudukan seseorang, maka akan semakin rendah pula sikap orang tersebut
Filosofi yang diambil dari sifat butiran padi hakekatnya harus dimiliki oleh setiap muslim, bukankah Rasulullah SAW telah bersabda: yang artinya “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).
Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: “Bertawadhu’lah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya.(HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Ibnu Taimiyah, menerangkan dalam kitabnya, Madarijus Salikin bahwa tawadhu ialah menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat menghambakan diri kepada Allah sehingga benar-benar hamba Allah, (bukan hamba orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya tinggi.
Sudah selayaknya makin banyak ilmu yang dimiliki seseorang, makin baiklah sifat dan prilakunya, dan makin dekatlah ia dengan sang pencipta.